Tasawwuf dan Dunia
https://menujugaib.blogspot.com/2014/05/tasawwuf-dan-dunia.html
JALAN MENUJU ALLAH, KONSEP TASAWUF
6. Tasawwuf dan Dunia
Anggapan umum tentang
Tasawwuf adalah bahwa tasawwuf itu anti dunia dan mereka meninggalkan segala
hal yang berbau dunia. Anggapan ini tidak seluruhnya benar. Kaum Sufi menjauhi
sesuatu, termasuk dunia, yang menghalangi mereka berjalan menuju Allah. Sikap
zuhud ini mereka pegang berdasarkan Firman Allah dalam Al- Qur'an Surat Al-Munafiquun
ayat 8 yang berbunyi: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah
harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang
siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi."
Akan tetapi apabila sesuatu,
termasuk dunia, itu memperkuat ibadah mereka terhadap Allah, apalagi itu
perintah Allah dan Rasulnya, merekapun akan mengambilnya. Sikap inipun
dilandaskan pada Al-Quran dan Hadis seperti: "Kejarlah apa yang diberikan
Tuhan untuk akhirat, tetapi janganlah engkau lupa akan nasibmu di dunia.
Berbuat baiklah sebagaimana Tuhan berbuat baik kepadamu, janganlah bercita-cita
berbuat di atas muka bumi ini karena Allah tidak menyukai mereka yang berbuat
kerusakan" (Q.S Al-Qosas 77), "Makan dan minumlah kamu dari rezki yang
dikaruniakan Allah, dan janganlah kamu berlomba-lomba berbuat kerusakan di atas
bumi ini" (Q.S. Al-Baqarah 60), dan sabda Nabi Muhammada SAW:
"Bukanlah orang baik jika engkau tinggalkan dunia untuk akhirat atau
sebaliknya meninggalkan akhirat untuk dunia. Hendaklah mencapai kedua-duanya
karena dunia itu jalan ke akhirat dan jangan kamu bergantung kepada
manusia" (Riwayat Ibn As-sakir).
Bahkan Ulama-ulama Sufi dari
Thariqat-thariqat Syaziliyyah, Naqsyabandiyyah, dan Qadariyyah menganjurkan
murid-muridnya untuk memakan makanan yang enak-enak, memakai pakaian yang
bagus-bagus, tidur diatas kasur yang empuk, memiliki harta benda, dan
sebagainya asal semuanya itu dapat mendekatkan muridnya kepada Allah.
Ulama-ulama tasawwuf itu berkata: "Tidak mengapa mengikuti syahwat yang
diperkenankan untuk diri kita, apabila ternyata dapat menguatkan ibadat
seperti: tidak mengapa memakai pakaian yang bagus untuk melahirkan nikmat
Tuhan. Tidak mengapa makan dan minum yang lezat-lezat untuk kepentingan
kesehatan anggota badan bersyukur dan menjadi kuat panca indera." Ahli
ma'rifat Syazili mengatakan "Makan dan minumlah kamu dari makanan yang
baik-baik, minumlah minuman yang sedap, tidurlah di atas tempat tidur yang
empuk, berpakaianlah dengan pakaian yang halus, dan perbanyaklah dzikir kepada
Tuhanmu." Syeikh Bahauddin Naqsyabandi berkata: "Tiapa macam makanan
harus baik dan beribadatpun harus baik pula". Syeikh Abdul Qadir
Al-Jaelani berkata: "Harta benda itu adalah khadammu dan engkau khadam
Allah. Maka hidupmu didunia ini harus menjadi manusia tauladan dan hidupmu di
akhirat kelak menjadi orang yang mulia."