SHALAT : YOGA KUNDALINI
https://menujugaib.blogspot.com/2014/06/shalat-yoga-kundalini.html
(Tulisan ini
saya tujukan bagi kaum muslimin yang menjadi praktisi reiki, yoga, kundalini
dan meditasi, semoga menambah sedikit wawasan dan wacana bahwa apa yang mereka
geluti dapat menambah ibadah dan spritual mereka.
Jika anda tidak setuju dan sefaham dengan tulisan ini, jangan dibaca, loncati saja ke status yang lain. Tulisan ini tidak bermaksud SARA, hanya sebuah telaah perspektif agama.)
Shalat adalah puncak ibadah tertinggi di samping ibadah lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan sholat manusia bisa bermakrifat kepada Allah. Ada beberapa hadist yang menjelaskan keutamaan sholat yang berkaitan dengan spritual:
الصلاة معراج المؤمن
Sholat itu Mi’rojnya orang mukmin (Hr. Ibnu Majjah)
وَالصَّلاَةُ نُورٌ
Dan Sholat itu adalah Cahaya (Hr. Muslim)
Di samping mempunyai banyak hikmah dalam setiap gerakan, shalat juga dapat mengaktifkan kundalini yang ada di tulang ekor, dengan kundalini menjadi aktif, maka secara otomatis dapat menambah dan memmbantu proses pembersihan diri dan menuju pencerahan spritual.
1. Berdiri Takbirotul Ikhrom
Angkat tangan, telapak terbuka, sampai telinga, dan letakkan ibu jari di belakang daun telinga, seraya mengucapkan Allahu Akbar (Allah Maha besar) dengan ikhlas dan tunduk berserah diri, maka seluruh cakra di tubuh menjadi aktif, terutama cakra mahkota di kepala, karena ketika takbir awal dimulai shalat enerji Ilahi langsung terhubung ke cakra mahkota.
Posisi takbir ketika tangan di angkat sejajardisamping kedua telinga adalah upaaya untuk membuka dan menarik enerji ilahi dari atas lewat cakra mahkota uuntuk masuk kedalam tubuh, pikiran dan jiwa. Ucapan kalimat Allah Maha Besar adalah sebuah “mantra” untuk menghubungkan kita dengan cahaya maha cahaya, sebagaimana yg dikatakan oleh Nabi bahwa “ sholat itu bercahaya”.
Ketika berdiri dalam pembacaan doa iftitah, al-fateha dan ayat-ayatyang dibaca, semua suara yang keluar dalam bahasa Arab diucapkan dan getaran-getaran suara vokal panjang `a’, i’, dan `u’ merangsang jantung, kelenjar gondok (thyroid), kelenjar pineal, kelenjar bawah otak, kelenjar adrenal, dan paru-paru, membersihkan dan meringankan semua organ tersebut.
Ketika dalam posisi berdiri dengan khusyu’ tersebut, cahaya ilahi dari atas mengalir masuk kecakra mahkota di kepala, lalu turun kebawah cakra demi cakara diaktifkan, dan semua kotoran, dosa, penyakit di tubuh dikeluarkan. Dosa-dosa tersebut ibarat kotoran yang menempel di badan. Ia bisa hilang jika kita mau membersihkan. Mendirikan shalat, kata Rasulullah, ibarat mandi yang akan menghapuskan semua kotoran yang ada di sekujur badan. Rasulullah bersabda :
"Bagaimana pendapat kalian jika di depan pintu rumah salah seorang dari kalian ada sungai sehingga setiap harinya ia mandi sebanyak lima kali, apakah masih tersisa sedikit pun dari kotorannya ?" Para sahabat menjawab, "Tidak, wahai Rasulullah." Maka Rasulullah bersabda, "Itulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah akan menghapuskan semua kesalahan (dosa)." (HR. Muslim)
2. Gerakan
Ruku’
Ruku’ adalah gerakan pelemasan seluruh tubuh mulai dari tulang ekor sampai ke kepala, tujuan dari gerakan uku yang pertama adalah sebagai pemanasan agar ketika kundalini mengalir menuju kepala maka tulang belakang dan syaraf-syarafnya tidak mengalami kendala dan hambatan. Yang kedua ruku’ juga berfungsi untuk mengaktifkan kundalini dari tulang ekor di tuangkan mengalir melalui jalur kundalini yaitu tulang belakang menuju ke cakra mahkota atau kepala.
Ruku’ akan menjadi berfungsi jika dilakukan dengan khusyu’ dan thuma’ninah, maka dari tulang ekor akan muncul letupan kecil atau getaran halus, itulah tanda bangkitnya kundalini, biarkan sampai mengalir ke kepala, baru boleh melanjutkan gerakan I’tidal.
Al-Bara' bin Azib r.a mengatakan : "Aku pernah memperhatikan shalat Muhammad SAW aku dapati ternyata waktu berdiri, ruku', I'tidal setelah ruku', sujud awal, duduk diantara dua sujud, sujud kedua dan waktu duduk antara salam dan bangkit (setelah shalat usai) ternyata hampir sama lamanya. (HR. Imam Muslim).
Seseorang yang melaksanakan sholat tapi tidak sempurna ruku’ dan sujudnya sangat perlu untuk berhati-hati, sebagaimana seseorang yang telah ditegur oleh sahabat Hudzaifah r.a.
Dari Hudzaifah r.a sesungguhnya dia pernah melihat seorang laki-laki yang tidak sempurna ruku' dan sujudnya, maka setelah orang itu menyelesaikan shalatnya, Hudzaifah memanggilnya lalu berkata kepadanya, engkau belum sholat danseandainya engkau mati, engkau mati dengan tidak mengikuti sunnah Muhammad Saw. (HR. Imam Bukhari)
3. Posisi
I’tidal
Setelah kundalini diaktifkan dan dialirkan menuju kepala ketika ruku’ agak lama, maka gerakan I’tidal adalah penyeimbangan dari seluruh cakra ditubuh yaitu 7cakra mayor dan puluhan cakra minor lainnya diseluruh tubuh. Walaupun bukan psosisi ruku’ lagi kundalini tetap aktif terus menerus. Dengan posisi berdiri maka sirkulasi enerji semakin lancar, yaitu semua kotoran dan hambatan kundalini dikeluarkan dan dihembuskan melalui cakra mahkota, setelah itu enerji ilahi juga langsung masuk melalui cakra mahkota menuju dan menyebar ke seluruh tubuh.
Ketika melakukan gerakan I’tidal betul-betul dihayati dan dirasakan setiap gerakan tangan dan tubuh. Jika gerakannya tergesa-gesa maka dapat merusak kualitas enerji dan cakra-cakra yang sedang aktif, khususnya kundalini yang sedang lagi proses pembersihan dari tulang belakang menuju kepala.
Hikmah dari I’tidal adalah Efek bagi tubuh astral pada proses ini terjadi titik pemurnian seluruh cakra pada tubuh dan jalur energy ditulang belakang. Sedangkan untuk tubuh fisik bermanfaat untuk melancarkan darah segar yang bergerak naik ke batang tubuh pada postur sebelumnya kembali ke keadaan semula, dengan membawa toksin. Tubuh santai kembali dan melepaskanketegangan.
4. Posisi
Sujud
Setelah semua cakra kecil maupun besar di tubuh menjadi lebih bersih dan terang, dan kundalini juga mulai lancar, maka gerakan berikutnya adalah sujud. Letakkan kedua tangan di atas lutut lalu rendahkan tubuh Anda secara pelan-pelan dan enteng ke posisi berlutut. Kemudian sentuhkan kepala dan tangan ke lantai. Tujuh bagian tubuh berikut ini harus menyentuh lantai: dahi, dua telapak tangan, dua lutut, ujung-ujung jari kedua kaki. Efek yang Bermanfaat bagi tubuh astral terhubung nya chakra pusar, chakra dasar, chakra seks, chakra2 kecil di lutut, chakra telapak kaki dan melebur 360% ke chakra mahkota bersama inti kundalini.
Manfat bagi tubuh adalah Lutut yang membentuk sudut yang tepat memungkinkan otot-otot perut berkembang dan mencegah timbulnya `kegombyoran’ di bagian tengah. Menambah aliran darah ke bagian atas tubuh, terutama kepala (termasuk mata, telinga, dan hidung) serta paru-paru; memungkinkan toksin-toksin mental dibersihkan oleh darah.
Sujud adalah salah satu bentuk grounding, demikian pula grounding dalam praktek reiki mempunyai tujuan untuk membuang kelebihan energi reiki dalam diri seseorang agar tidak overdosis dalam tubuh yang menyebabkan praktisi reiki merasa kurang nyaman karena panas berlebihan dalam tubuh. Selain itu juga grounding dalam praktek reiki bertujuan untuk menghilangkan keletihan, stress, membuat seimbang energi dalam tubuh dan yang lebih penting adalah membuang kelebihan energi negative dalam tubuh yaitu energi penyakit, agar tubuh tetap nyaman, bugar dan terus sehat.
Hikmah sujud lainnya adalah menghilangkan egotisme dan kesombongan. Meningkatkan kesabaran dan kepercayaan kepada Tuhan. Menaikkan stasiun ruhani dan menghasilkan energi batin yang tinggi di seluruh tubuh. Postur yang menunjukkan ketundukkan dan kerendahan hati yang tertinggi ini adalah esensi dari sholat.
5. Gerakan
Duduk Iftirosi
Posisi duduk iftirosi sangat bermanfaat bagi penyempurnaan & pemurnian lagi pada chakra pusar, dasar, chakra seks. Efek manfaat bagi jasad tubuh bagi laki-laki, tumit kaki kanan dilekuk dan bobot kaki serta bagian tubuh bertumpu pada tumit kaki tersebut. Sikap ini membantu menghilangkan efek racun pada hati dan merangsang gerakan peristaltik usus besar. Bagi wanita, kedua kaki disatukan di bawah tubuhnya. Tubuh kembali keposisi pengendoran yang lebihbesar, dan postur ini membantu pencernaan dengan mendesak turun isi perut.
Duduk iftirosi juga mempunyai manfaat yaitu mendorong inti kundalini yang ada ditulang ekor, agar lebih lancar ke atas dengan cara kaki kiri mengganjal di pantat, akhirnya terjadi hentakan yang lebih kuat menuju ke cakra mahkota.
6. Duduk Takhiyat
Dukuk takhiyat adalah duduk meditasi ketika dalam posisi shalat, baik takhiyat peratama maupun terakhir berfungsi sama, dengan cara kedua kaki diduduki oleh paha dan pantat membuat posisi duduk semakin terkunci, sehingga dapat menambah ketenangan dan kekhusyu’an.
Dalam kondisi duduk takhiyat kundalini dari tulang ekor mengalir ke kepala (inti cakra mahkota) semakin lancar. Pada saat itulah kita langsung menembus enerji ilahi melalui tali antakarana yaitu tali penghubung menuju enerji ilahi yang terletak di atas kepala.
Dalam kondisi takhiyat ini, cahaya Allah turun masuk melalui kepala orang yang shalat semakin besar, karena dari awal takbir memang sudah terhubung dengan cahaya Allah.
7. Salam
Sholat ditutup dengan gerakan salam, yaitu kepala menoleh ke kanan lalu ke kiri sambil mengucapkan bacaan Salam yang arti: semoga keselamatan bagi kalian, dan rohmat (kasih sayang) keberkahan dari Allah.
Pelajaran dan makna dari gerakan salam ini adalah, manusia yang telah mencapai pencerahan secara Ruhani, walaupun jiwanya melangit, tapi harus bisa membumi dan membagi serta menyebar cinta kasih, kedamaian, keberkahan dan keselamatan untuk semua makhluk. Sehingga cahaya sholat bisa menyebar untuk alam semesta.
DOA SETELAH
SHOLAT
اللَّهُمَّ اجْعَلْ
فِي قَلْبِي نُورًا ، وَفِي بَصَرِي نُورًا ، وَفِي سَمْعِي نُورًا ، وَعَنْ يَمِينِي
نُورًا ، وَعَنْ يَسَارِي نُورًا ، وَفَوْقِي نُورًا ، وَتَحْتِي نُورًا ، وَأَمَامِي
نُورًا ، وَخَلْفِي نُورًا ، وَاجْعَلْ لِي نُورًا
“Ya Allah! Jadikanlah hatiku bercahaya, dan jadikanlah pada penglihatan ku
bercahaya dan pada pendengaranku bercahaya, dan dari kanan ku bercahaya, dan
dari kiriku bercahaya, dan daripada atas ku bercahaya, dan daripada bawah ku
bercahaya, dan dari depanku bercahaya, dan dari belakang ku bercahaya, dan
jadikanlah pada diriku bercahaya”.
(Doa Nabi Muhammad SAW, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
(Doa Nabi Muhammad SAW, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Bagi pembaca
yg berminat dengan tehnik sholatnya dan cara mempraktekkannya agar kundalini
menjadi naik secara efektif, silahkan INBOX, datanya akan saya kirimkan
sumber: https://www.facebook.com/groups/Reikiindonesia/permalink/587513701367152/